English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

16 Juni 2014

Peruntukan Lahan Harus Jelas

TEGALWARU, SK - Banyak hutan rakyat yang tadinya lestari menjadi gersang. Akibatnya tidak heran jika hujan tiba airnya tidak terserap dan jika musim kemarau terjadi kekeringan.

Hal itu diungkapkan Syarif, pemerhati lingkungan. Dia melihat alih fungsi lahan yang terjadi di Kecamatan Tegalwaru bukan hanya menimpah lahan pertanian, kebun atau sawah saja, tetapi sudah merambah ke kawasan hutan. Alhasil, hasil pangan di kecamatan itupun terus merosot.
Tak hanya itu, dari awalnya alih kepemilikan tak sedikit menjadi pertambangan atau jadi galian. Akibatnya, lahan yang tadinya hutan bukan hanya menjadi gundul, akan tetapi lebih dari itu. "Pemerintah daerah diharapkan secepatnya melakukan upaya pencegahan agar alih fungsi lahan teknis ke non teknis tidak semakin menggila. Dan salah satunya terhadap over alih kepemilikan lahan oleh masyaSKt luar harus jelas peruntukannya," ucapnya.
Dikatakan Syarif, jika di luar peruntukannya maka tidak boleh ada jual beli. Dan jika kemudian melakukan tidak sesuai dengan perjanjian dapat ditindak hukum, apalagi jika melakukan aktivitas penggalian tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu itu layak untuk langsung ditindak secara hukum," ungkap Syarif.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh Indonesia. Hal itu karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia. Keadaan inilah yang menampakkan bahwa sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang andal dan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional, melalui salah satunya adalah ketahanan pangan nasional. Dengan demikian diharapkan kebijakan untuk sektor pertanian lebih diutamakan, namun setiap tahun untuk luas lahan pertanaian selalu mengalami alih fungsi lahan dari lahan sawah ke lahan non sawah, begitupun hutan rakyat. Bahkan hutan negara sekalipun selalu menjadi incaran para pengusaha, ditambah lagi dengan penegak aturan yang selalu kalah dengan para pengusaha. (ark/rk)


Cerita lainnya :