Informasi: Tahun anggaran 2009-2010, Orang Tua Murid SMPN 1 Cikampek Keluhkan Pungutan Pembangunan Gedung Kantin
Di tengah himpitan ekonomi masyarakat sedang morat marit, akibat terpaan berbagai kenaikan harga, serta sulitnya mencari uang. Namun di Sekolah Menengah Negeri Cikampek 1, masih saja ada pihak pengelola sekolah yang memanfaatkan kutipan uang dari para orangtua siswa yang dianggap sangat membebani kesulitan ekonomi yang kini sedang melanda dimana mana.
Salahsatu contoh, di SMPN Cikampek 1, Kabupaten Karawang Jawa Barat, sejumlah orang tua siswa mengeluhkan pungutan yang terjadi di sekolah tersebut. Misalnya bagi siswa kelas 7, dibebani pungutan biaya bangunan untuk kantin. Berdasarkan pertemuan antara pengurus Paguyuban kelas VII, dan pengurus Komite, juga dihadiri Kepala Sekolah SMPN 1 Cikampek.
Ditetapkan setiap siswa kelas VII, dikenakan biaya sebesar Rp200,000-Rp. 400.000 per siswa. Cara pembayarannya dibayar kontan sekaligus, dibayar dua kali angsuran selama dua bulan, dan dibayar tiga kali angsuran selama tiga bulan.
Beberapa orangtua siswa yang sempat dihubungi mengatakan; merasa keberatan dengan adanya pungutan yang dilakukan sekolah, karena uang sebesar tersebut pada saat krisis sekarang ini, jangankan buat bayar pembagunan, sementara buat beli beras yang harganya mencapai Rp6.000 per liter juga sangat berat.
Apalagi bila ada keluarga yang anaknya lebih dari satu orang semakin berat, kata beberapa orangtua siswa yang keberatan disebut meminta identitasnya tidak disebutkan.
Sementara itu mantan Bupati Karawang Drs H Dadang S Mukhtar mengeluarkan kebijakan bahwa tidak ada biaya pembangunan sekolah yang dibebankan oleh siswa. Karena semua anggaran pendidikan telah diperioritaskan oleh pihak pemda, mana yang benar apakah kenyataan yang ada atau kebijakan Pemda ? (emy)
Sumber: Orangtua murid
Visitor Ip: 203.217.191.253
